Kamis, 31 Mei 2012

Sakaratul Mautmu

Ketika sakaratul maut menghampirinya, ia masih sempat naik mimbar dan mewasiatkan beberapa hal kepada sahabat-sahabat setianya. Namun kondisi fisiknya sudah sedemikian lemah sehingga ia hampir terjerembab saat hendak turun dari mimbar. Beruntung Ali dan Fadhal tangkas memapah tubuhnya. Atas kejadian itu, semua yang hadir tahu betapa sesaat lagi manusia mulia itu akan pergi. Saat dibaringkan kembali, manusia mulia itu menatap satu persatu wajah sahabat-sahabatnya. Abu Bakar yang ditatap, kedua matanya berkaca-kaca. Umar yang gagah tak kuasa menahan gejolak dada. Usman yang dermawan hanya mampu menghela nafas panjang. Ali, hanya tertunduk tak berdaya. Dan Fatimah puterinya, tak mampu menatap wajah sang ayah. Hingga ketika malaikat Izrail menarik ruhnya yang suci dengan sangat lembut, Jibril di langit kedua memalingkan wajah. “Jijikkah engkau melihat keadaanku ini, Jibril. Sehingga engkau memalingkan wajah?” tanya manusia mulia itu. Dengan suara bergetar Jibril menjawab, “Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajalnya.” Ya…Rasulallah…! Andai Allah mengizinkan aku untuk hidup di zaman itu dan menemani hari-hari terakhirmu, mungkin akan terkuras habis seluruh air mata ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar